Arsip | 4:47 pm

Inilah kisah awal muasalnya SAHAJA…

2 Nov

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Hari ini seperti biasa ku buka facebook ku untuk melihat status atau info terbaru baik yang berhubungan dengan ku ataupun teman2 ku. Sedih, senang, haru, marah, dan berbagai ekspresi lainnya tumpah ruah di situs ini. Perasaan bunda begitu bahagia dan haru sekali, ketika melihat status salah seorang temanku yang kini sedang berbahagia atas jalan yang sedang ditempuhnya saat ini. Ya teman-temanku yang saat ini sedang merasakan kebahagiaannya berada bersama anak2 langit itu. Bagaimana tidak bahagia? senyumannya, candaannya, tangisnya, keluh kesahnya, semua tulus mengalir bersama kepolosan anak2 langit itu. setiap kepribadian dan tingkah lakunya, selalu menarik untuk diperhatikan. hah… pasti saja setiap menulis tentang anak2 langit itu senyuman ini selalu terkembang.

Kembali ke lap.. top.. hehe maksudnya ke judul (garinx? buat basah aja ya.. 🙂 ) hari ini skenario kehidupanku mulai terbuka 1 per satu. Rahasia hidup yang hanya Sang Khaliq yang tau apa maksudNya. Dulu kurang lebih 6 tahun silam, bunda tidak mengerti kenapa Allah menggerakkan tubuh ini untuk mendampingi anak2 langit itu. Saat itu jawaban yang bisa kutemu i adalah bahwa mereka lah orang2 di luar keluargamu yang dapat menyayangi dan mencintaimu tanpa perlu ada imbalan, alias gratis yang pada saat itu tidak bisa diberikan oleh teman2 sekeliling. Sudahlah… itu masa lampau. pertemuan demi pertemuan bersama anak langit itu begitu intens sehingga perasaan ingin dicintai itu berubah menjadi mencintai. Ah bayangkanlah bagaimana ketika jatuh cinta, ya kurang lebih begitulah perasaan bunda saat itu. Pertemuan demi pertemuan dilakukan dengan jumlah anak yang semakin membanyak, sedangkan bunda sendiri. tapi no what2 ungkapku saat itu berikanlah hal sekecil apapun selama hal tersebut keluar dari hati, insyaallah sampainya juga ke hati. Namun bukan berarti bunda ga ngajak teman2. beberapa teman dekat ku todong untuk membantu mengajar, tapi Allah memberi mereka peran sebagai tangan2 Allah yang memberikan sebagian rizki mereka untuk membantu anak2 baik dalam bentuk buku, baju, pensil, nasi, atau sebuah permen. ok setahun berlangsung aku mendapat satu teman untuk membantuku mengajar, teman dekatku Nurlaila. tapi perlahan beliau tidak bisa melanjutkan karena keterbatasan dana untuk ongkos. tapi subhanallah.. Allah memberi ia peran sebagai motivator setiap kegiatan yg kulakukan. Menginjak tahun ke-2 dengan izin-Nya Allah mempertemukanku dengan teh Ides teman seperjuanganku di Wyata Guna tempat kami biasa berbagi penglihatan kami. Subhanallah beliau adalah guru spiritual pertamaku… Alhamdulillah teh Ides bersama rekan2nya mau membantu untuk mengajar anak2 langit itu. Seneng banget karena perjuangan ini ada yang menemani. Menginjak awal tahun ke-3 teh Ides bersama teman2nya memiliki skenario lain dengan amanah yang baru lagi. ya.. kalau kata Nike Ardilla :”sendiri lagi… sendiri lagi…” sudah2 fokus. pada tahun ke-3 ini pula aku dipertemukan dengan Pa  Gamesh yang sama2 teman seperjuangan di Wyata Guna juga. sebetulnya beliau sudah tahu tentang kegiatanku mengajar anak2 langit itu, namun saat itu perannya adalah sebagai pendengar yang baik. (hehe ampun pa, pis) tapi betul beliau memang pendengar yang baik, dan syariatnya lewat beliau guru2 baru pun bermunculan karena perannya berubah jarkomers. wajah2 baru yang lebih fresh, dengan ghirah yg lebih kuat lagi, dengan pemikiran yg lbih ideal dan kreativ lagi. senangnya… kemudahan2 mulai Allah datangkan 1 per satu. kak Ipit yang kulamar selama beberapa bulan ini pun akhirnya luluh dan menjatuhkan pilihannya pada RUBEL SAHAJA Ciroyom. hah.. subhanallah dunia menjadi lebih indah dengan kehadiran bunga2 baru itu. Saat ini bunda bahagia sekali, karena saat ini tangan2 Allah itu kini sedang berbahagia, tak ada rasa penyesalan, semuanya tulus deep in their heart. terima kasih ya Allah… cukup Engkau sebaik2 pemberi balasan atas semua pengorbanan, kasih sayang, cinta yang telah mereka berikan kepada anak2 langit itu. Teman2 siapapun yang membaca tulisan ini, tanpa bermaksud menggurui yang sedang memulai atau mungkin baru mau memulai.. di luar sana banyak sekali anak2 langit atau yg membutuhkan uluran tangan dan cinta kita, yuk kita gandeng tangannya agar mereka punya kekuatan untuk menatap dunia atau berdiri tegak di tengah badai yg sedang menimpanya.Teman2 khususnya muslim/ah mungkin amanat Rasulullah saw. ini bisa menjadi pengingat kita. Saat itu pada detik2 terakhir kepergian Nabi Muhammad, beliau membisikkan kata2 dengan bibir yang bergetar kepada Ali, dan dengan segera Ali  mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu.” ya itulah pesan Rasul sebelum menghempaskan nafas terakhirnya.

Terima kasih ku untuk guru2ku:Nurlaila, Teh Ides, teh Idew, teh Lia, Teh Ayu,  K’Takwir dan temen2 SSG-nya, Pa Gamesh bersama anak buahnya di ITB dan Itenas dan dimana pun berada, teh Eka,  Teh Lisa n teh serli, K.Boma, Airin Rahimi, K’Ipit n the gank, K’Ramdan n the gank, Teh Dita, Teh ega, teh Rina, teh esti, teh puti, teh, ka Kika Rahma,  teh Inun, K’Kaca, K’Geri, k’Erwin, bu Oom, dan semua donatur yang tak bisa disebutkan namanya. Alhamdulillah…

Wassalam

Suka · ·

 

Sumber: http://www.facebook.com/notes/ela-nurlaela/skenario-2-/10150338854812951